Saturday, July 9, 2011

Herbimax - Spray Marker



Herbimax - spray marker.


Cara mudah monitoring aplikasi herbisida
untuk hasil penyemprotan yang lebih efektif dan efisien


Pengendalian gulma pada areal perkebunan dan HTI merupakan kegiatan rutin selain pemupukan dan pengendalian hama dan penyakit. dengan alasan lebih efektif dan efisien, maka dalam pengendalian gulma di perkebunan penggunaan herbisida menjadi standard praktis hampir di seluruh perkebunan di Indonesia.

Beberapa herbisida yang paling banyak di gunakan pada kawasan perkebunan baik kelapa sawit, karet kakao maupu kawasan HTI adalah herbisida berbahan aktif glifosat, paraquat dan metil metsulfuron dan dalam satu tahun dapat di aplikasikan sebanyak 2--3 kali penyemprotan.

Pengendalian menggunakan herbisida tersebut menjadi cara yang paling luas digunakan karena tingkat efektifitasan yang paling baik dan juga tingkat keekonomisan yang juga unggul apabila dibandingkan metode lain seperti manual weeding (penyiangan) maupun mekanis menggunakan traktor dan alat pertanian lainnya.

Akan tetapi persoalan aplikasi herbisida menjadi kompleks pada saat di terapkan pada skala yang luas seperti perkebunan yang memiliki luasan kelolaan lebih dari 5,000 ha. banyak sekali faktor penentu dalam keberhasilan pengendalian gulma dengan menggunakan herbisida. Disamping penggunaan produk (bahan aktif / merk) yang tepat tentunya yang tidak kalah pentingnya adalah faktor metode aplikasi dan pelaksanaan penyemprotan yang baik.

Berdasarkan pengalaman praktis banyak sekali kegagalan pengendalian gulma justru di sebabkan oleh aplikasi yang tidak baik. Beberapa hal yang pernah penulis alami di area perkebunan tentang tidak baiknya aplikasi herbisida yaitu, penggunaan dosis/kosentrasi herbisida yang tepat (biasanya kurang dari dosis seharusnya), terlewatnya bagian/bidang untuk di semprot dan juga terulangnya penyemprotan pada bidang yang sama.

Pada point terlewatnya bagian tertentu merupakan hal yang sering terjadi dan sulit dikendalikan pada skala lapangan mengingat minimnya jumlah tenaga pengawas dan juga metode pengawasan yang memadai. Bahkan salah satu rekan penulis yang lama beraktifitas di perkebunan kelapa sawit di sumatera, pada saat di tanya bagaimana kita dapat memastikan bahwa herbisida yang kita aplikasikan benar-benar di aplikasikan seperti apa yang kita rencanakan jawabannya secara pasti menunjuk sepatu "boot"-nya. "ya jalan kaki dan awasi sendiri proses aplikasinya" hal tersebut menjadi tantangan klasik pekebun sawit di mana pun menurut beliau.

Terbukti bahwa sampai saat ini faktor pengawasan atau monitoring aplikasi herbisida menjadi tantangan yang sementara belum menemui solusi yang baik. Karena dengan lemahnya pengawasan tersebut menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi perusahaan perkebunan mengingat begitu pentingnya peran pengendalian gulma dalam proses produksi tanaman perkebunan.

Beberapa kerugian yang mungkin terjadi akibat aplikasi herbisida yang kurang baik yaitu :

1. Tingginya biaya pengendalian gulma karena herbisida yang di aplikasi tidak memberikan pengendalian seperti yang di harapkan
2. Biaya tambahan pembelian herbisida karena penyemprotan berulang (overspray) pada bidang yang sama.
3. Biaya tenaga kerja penyemprotan yang tinggi karena harus mengulang penyemprotan karena banyaknya bidang yang terlewat pada saat penyemprotan pertama
4. Kerugian dalam bentuk waktu karena biasanya penyemprotan herbisida akan diikuti dengan aplikasi pupuk. dengan tidak maksimalnya hasil aplikasi herbisida berdampak pada terhambatnya waktu pemupukan dan pekerjaan perawatan kebun lainnya
5. Pada akhirnya akan menurunkan produktifitas perkebunan yang di kelola


Akan tetapi saat ini permasalahan tersebut akan segera dapat di atasi dengan hadirnya produk inovatif yang berfungsi sebagai alat monitoring aplikasi herbisida di perkebunan. Produk tersebut adalah spray marker (penanda semprotan) dimana fungsinya adalah membuat semprotan herbisida pada gulma/rumput menjadi dapat dilihat karena adanya warna yang tertinggal pada rumput/gulma.

Teknologi spray marker

Sebenarnya teknologi spray marker ini merupakan teknologi yang sudah banyak di pergunakan di negara dengan teknologi pertanian yang lebih maju, terutama yang sudah menggunakan mesin dalam aplikasi herbisida. karena dengan penggunaan spray marker ini, penyemprotan herbisida menjadi lebih presisi sehingga efektifitas dan efisiensi penggunaan herbisida menjadi tinggi dan juga dari aspek lingkungan akan mengurangi masalah miss spray atau penyemprotan yang bukan pada tempatnya sehingga mengurangi dampak pencemaran lingkungan oleh herbisida.


dari aspek penggunaanpun spray marker ini sangat mudah karena cukup di campurkan dengan larutan herbisida yang akan di semprotkan dan atau juga dapat di campurkan langsung ke dalam formulasi herbisida cair sebelum di larutkan ke dalam air.

Dan pada saat di semprotkan langsung terlihat hasil semprotan yang dapat diindikasi dengan keberadaan warna yang tertinggal pada gulma.

Herbimax

Produk spray marker masih relatif baru di Indonesia, dan sepengetahuan penulis baru ada satu merk yang di jual di Indonesia yaitu Merk Herbimax yang di produksi oleh CV. Bimagro Indonesia. Di temui pada saat pameran yang baru lalu, pihak Bimagro mengaku memang produk mereka ini merupakan pionir di teknologi spray marker di Indonesia ini. Mereka mengaku juga baru beberapa bulan ini meluncurkan produk Herbimax ini. Yang merupakan teknologi yang di adopsi dari kanada.

Herbimax ini memiliki warna merah sehingga pada saat di semprotkan di campur dengan herbisida akan meninggalkan warna merah pada hasil semprotan atau gulma. Penggunaan Herbimax ini juga cukup irit dengan cukup 1--2 ml/L Herbimax di larutkan kedalam air atau di campur larutan herbisida yang akan di semprotkan.

Pihak Bimagro menyadari bahwa produk ini masih sangat baru dan belum di kenal di kalangan perusahaan perkebunan, dengan alasan tersebut maka pihak produsen Herbimax ini sangat membuka diri apabila ada perusahaan atau pekebun perseorangan yang menginginkan untuk mencoba produk ini untuk dapat merasakan manfaat Herbimax. Pihak Bimagro dapat di hubungi langsung di kantornya di tangerang dg no telp 021-29003490 atau e-mail di bimagro@yahoo.com.

Dan khusus untuk untuk pekebun yang ada di wilayah sumbagsel dapat menghubungi kontak person berikut :

Bengkulu : Bpk. Ir. Irwan Caning : 08126223911
Jambi : Bpk. Ir. Oki Hariyanto : 085292426538
Lampung & Sumsel : Bpk. Ir. Limpat setia Budi : 081379222000

Sekian dan semoga info ini bermanfaat

1 comment:

  1. Tlg share dong foto setelah d aplikasi. . .kita mau liat batas yg telah di semprot dan yang belum di semprot. . Tks

    ReplyDelete