Monday, August 2, 2010

Rehabilitasi Lahan Kritis dengan Asam Humat


Rehabilitasi Lahan Kritis dengan Asam Humat
07 Jun 2010



Lahan kritis dapat direhabilitasi dengan memanfaatkan asam humat. Bahan itu lebih ekonomis ketimbang mengggunakan pupuk buatan dan atau kompos. Meski Indonesia kerap disebut-sebut sebagai negeri yang subur dan kaya akan sumber daya alam, ternyata di Tanah Air banyak pula terdapat lahan kritis. Timbulnya lahan itu bukan hanya disebabkan fenomena alam, tetapi juga akibat ulah manusia yang merusak lingkungan, semisal penambangan, penggundulan hutan, eksploitasi terus-menerus, penggunaan pupuk berbahan kimia, serta pembuangan sampah dan limbah industri yang tidak memperhatikan keseimbangan lingkungan.
Lahan yang sudah kritis tidakefi-sien untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian dan perkebunan. Dilihat dari segi lingkungan, lahan itu membahayakan fungsi hidrologi, permukiman, dan kehidupan sosial. Hal tersebut dikarenakan lahan kritis kurang memiliki fungsi sebagai media tumbuh, pengatur tata air, unsur produksi pertanian, serta perlindungan alam dan lingkungan.

Lahan kritis telah mengalami kerusakan baik secara fisika, kimia, maupun biologi. Jumlah lahan kritis di Indonesia semakin meningkat seiring adanya pembukaan dan penggundulan hutan, penambangan, serta eksploitasi yang berlebihan terhadap tanah. Diperkirakan saat ini luas lahan kritis mencapai 77,8 juta hektare, yang terdiri dari lahan agak kritis mencapai 47,6 juta hektare, lahan kritis seluas 23,3 juta hektare, dan lahan sangat kritis mencapai 6,8 juta hektare.
Mengingat besarnya luas lahan tidak produktif tersebut, maka diperlukan upaya rehabilitasi agar lahan tersebut kembali produktif. Lahan kritis apabila terus dibiarkan akan membahayakan kehidupan manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Lahan kritis dapat mengakibatkan banjir apabila hujan tiba.

Biasanya ada beberapa cara merehabilitasi lahan kritis, di antaranya memanfaatkannya untuk lahan pertanian dengan teknik tertentu, membuat teras-teras untuk mengurangi erosi tanah, penghijauan atau reboisasi, reklamasi, serta menghilangkan zat cemar di lahan tersebut
Menurut Azwar Rasyidin, dosen Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Andalas, Sumatra Barat, lahan kritis kini dapat diatasi dengan teknik bioteknologi. Teknik itu salah satunya melingkupi pemanfaatan asam humat yang bisa diperoleh dari limbah rumah tangga baik di perdesaan maupun perkotaan.

Untuk mendapatkan asam humat, cara yang harus ditempuhialah menguraikan bahan-bahan organik dari limbah rumah tangga, seperti unja dan sampah sehari-hari. Melalui proses humifikasi atau pengomposan, asam humat tersebut selanjutnya digunakan sebagai humus. Asam humat dikenal sebagai bahan yang bisa menyuburkan tanaman.

Pasalnya, senyawa itu membantu proses pelepasan zat hara, seperti nitrogen (N), kalsium (Ca), Kalsium (K), dan Fosfor (P). Karena itu, asam humat berguna dalam mengubah lahan kritis menjadi lahan potensial. "Asam humat memiliki kemampuan untuk merangsang aktivitas mikroba dalam tanah. Aktivitas mikroba di dalam tanah bisa membantu tanaman mendapatkan zat-zat gizi seperti nitrogen dan kalium," ujar Azwar.
Mikroorganisme tanah akan mendegradasi bahan organik di dalam tanah, sehingga membentuk lebih banyak humus dan menambah penyerapan tanah yang dapat membantu aerasi dan penyimpanan air hujan. Apabila dibandingkan dengan pupuk buatan dan variasinya, kemampuan pelepasan unsur hara oleh asam humat lebih lambat.
Namun, hal tersebut justru membuat unsur hara tersimpan lebih awet. Jika pupuk buatan melepaskan nitrogen dalam waktu enam bulan dan kompos satu hingga dua tahun, asam humat memerlukan waktu empat hingga 10 tahun.
Lebih Ekonomis

Penggunaan asam humat dalam memperbaiki kondisi lahan kritis terbilang lebih ekonomis dibandingkan dengan penggunaan pupuk buatan. Pemberian asam humat sebanyak 10 ribu kilogram untuk setiap hektare mampu menyuplai kebutuhan N sebanyak 69 kilogram, P sebesar 63,5 kilogram, K sebanyak 38 kilogram, Ca dan magnesium (Mg) masing-masing sebanyak 24 kilogram dan 6 kilogram.

Hal lain yang menguntungkan dari penggunaan asam humat untuk memperbaiki kondisi lahan kritis ialah hingga tahun keempat, unsur-unsur hara yang dikeluarkan tersebut akan relatif sama dengan tahun pertama. "Sampai tahun kelima humat melepaskan 50 persen kandungan bahan-bahannya," papar Azwar. Pelepasan nitrogen diartikan pula humat mampu menyu-plai zat karbon ke dalam tanah yang Iebih besar ketimbang kompos.

Sebagai contoh, untuk memperbaiki lahan bekas ladang ubi kayu yang telah mengalami eksploitasi besar-besaran agar memiliki kandungan bahan organik 2 persen diperlukan waktu 63,8 tahun. Bahan organik itu diperoleh dari kompos yang diberikan sebanyak 10 ton per hektare per tahun selama 65 tahun. Bandingkan dengan bahan humat, dengan jumlah yang sama, yakni 10 ton per hektare per tahun, waktuperbaikan hanyalah 7,3 tahun.

Selain bekas ladang ubi kayu, perbaikan lahan dengan memanfaatkan asam humat juga bisa diterapkan pada lahan yang pernah ditanami tebu. Pemberian humat bisa menggantikan unsur N yang terserap tebu sebanyak 20 ton per hektare per musim. Kebutuhan humat untuk memperbaiki lahan yang akan ditanami jagung, kol, ketela rambat lebih banyak ketimbang tebu. I.ni.nu.ni i.in.in..111 itu juga membutuhkan unsur K.

Untuk lahan kritis yang akan ditanami padi, agar lahan terebut bisa menghasilkan gabah sebanyak empat ton per hektare, diperlukan bahan humat sebanyak 10 ribu kilogram per hektare. Sedangkan jika produksi gabah ingin digenjot hingga mencapai delapan ton per hektare, humat yang dibutuhkan sebanyak 10 ton.

Meski produktivitas lahan meningkat akibat adanya penambahan humat, tetap saja harus diikuti dengan pemberian pupuk anorganik. Tujuannya agar tanah tidak kehilangan unsur-unsur hara yang diperlukan tanaman sehingga lahan pun masih dapat ditanami.

Azwar yang meraih gelar doktor dari Universitas Shimane, Jepang, itu mengatakan penggunaan asam humat yang bersumber dari limbah rumah tangga perkotaan, industri, dan pertanian kini telah menjadi kebutuhan yang cukup mendesak. Hal tersebut didasarkan pada fakta bahwa penggunaan humat bisa menghemat sumber daya mineral berupa gas sebagai bahan pembuat pupuk buatan. Selain itu, humat juga bisa memfungsikan kembali limbah untuk keperluan yang bermanfaat. hay/L-2


(Untuk keterangan lebih lanjut tentang Asam Humat/Humic Acid silahkan hubungi kontak person di bawah ini)


Bp. Mardianto - Jakarta (0812-1056712)

Bp. Limpat Setia Budi - Lampung (0813-79222000)

Bp. Iwan - Jawa Tengah (081325881741)

4 comments:

  1. Banyak hal yang dapat kita lakukan dengan aplikasi asam humat mulai dari water treatment, lingkungan hidup serta aplikasi nuklir saat ini juga sedang dilakukan penelitian penggunaan asam humat tehadap viral disease... sebagai blocking agent terhadap penyebaran virus HIV, Hepatitis, Penyakit kulit dll. Sehingga Asam Humat berfungsi sebagai produk dasar dengan spektrum pengunaan yang sangat luas... amat sangat luas.

    Kami sudah melakukan research selama 7 tahun terhadap asam humat ini.... dan telah memproduksi dalam sekala industri dan telah mengantungi ijin dari Deptan, Lulus Pengujian Efikasi IPB Bogor

    Untuk produk berbentuk Powder dapat menghubungi kami di www.humika.co.id ; www.humatleonardit.blogspot.com; www.griyasasaka.blogspot.com

    ReplyDelete
  2. Dear Manager,

    Greetings!

    We feel glad to know that you are in humic acid business in Indonesia.
    My name Tony Liu from Ganzhou Green Top Biological Technology Co.,Ltd., we are manufacturer and exporter of humic acid products in China since 2006.

    Our main Poduct includes:

    -Pure Humic Acid(Leonardite) Powder/Granule
    -Sodium Humate Powder/Granule/Flake
    -Potassium Humate Powder/Granule/Flake
    -Other Organic Formulations

    We would like to offer you our competitive price for Indonesia market:

    Specifications:

    (1)GTHA-1501 Humic Acid(Leonardite Powder)
    Advantage: Our GTHA-1501 is ideal additives in increasing organic matter in making organic fertilizer formulations;
    1) Specification
    Appearance: Black Powder
    Size: 40-80 Mesh
    Humic acid: 30-45%
    Organic Matter: 70%-80%
    Moisture: 25%max.
    Packing: 25kg/PP bag



    (2)GTPHA-1539 Potassium Humate
    Advantage: Our GTPHA-1539 is suitable for used as irrigation fertilizer, it is economy option.
    1) Specification
    Appearance: Black Powder/granular
    Size: 60-100 Mesh
    Humic acid(Dry basis): 50-55%
    K2O: 8%-10%
    Water-solubility: 80%-85%
    Moisture: 20%max.
    Packing: 25kg/PP bag


    Tony Liu / Material Dept.
    Ganzhou Green Top Biological Technology Co.,Ltd.
    Mobil:+86-15879718963(China)
    Tel:+86-(797)-8250085
    Email:tony@gzgreentop.com Website:www.greentopfertilizer.com
    P Save a tree. Don't print this e-mail unless it's really necessary





    (3)GTPHA-1539S Potassium Humate
    Advantage: Our GTPHA-1539S is suitable for used as FOLIAR fertilizer.
    1) Specification
    Appearance: Black Powder
    Size: 60-100 Mesh
    Humic acid(Dry basis): 55%- 60%
    K2O: 8%-10%
    Water-solubility: 95%-100%
    Moisture: 15%max.
    Packing: 25kg/PP bag



    If you have more questions, welcome to contact with us by Email /Whats app as below:

    best regards,


    Tony Liu / Material Dept.
    Ganzhou Green Top Biological Technology Co.,Ltd.
    Mobil:+86-15879718963(China)
    Tel:+86-(797)-8250085
    Email:tony@gzgreentop.com Website:www.greentopfertilizer.com
    P Save a tree. Don't print this e-mail unless it's really necessary

    ReplyDelete
  3. Halo dunia tani.
    Bisa kah saya pesan asam humat,pengen pake dilahan pak..
    Krna lahan saya termasuk tanah asam...
    Trimakasih.

    ReplyDelete
  4. Berapa Dosis penggunaan untuk tanaman kakao Sambung pucuk umur 1 tahun 8 bulan ?

    ReplyDelete